Wednesday, 12 August 2015

Pengertian dan Cara Kerja Dioda

Dioda

Dioda adalah dasar komponen aktif yang memiliki polaritas Positif (Anoda) dan Negatif (Katoda) sehingga Arus yang mengalir pada dioda hanya bersifat satu arah saja yaitu forward bias jika anoda diberi bias positip dan katoda diberi bias negatip, tetapi pada kondisi reverse bias yaitu anoda diberi tegangan negatif dan katoda diberi positif arus tidak akan mengalir atau diblok oleh dioda. Ada dua macam dioda yang kita kenal yaitu dioda germanium dan dioda silikon, dinamakan demikian karena dioda dibuat dari bahan germanium dan silikon, bahan tersebut  termasuk bahan semikonduktor, sehingga dioda disebut juga komponen semikonduktor.

Dioda
DIODA
Dioda memiliki wilayah "P atau N", silikon atau germanium sebagai bahan dasar dioda diberikan campuran bahan kotoran sebagai dopping. Wilayah "P" dioda diberikan campuran kotoran seperti alumunium atau boron dan wilayah "N" diberikan campuran bahan kotoran seperti posfor. Besar jumlah campuran kotoran ini ditentukan saat pembuatannya, dan akan berpengaruh pada spesifikasi dari dioda tersebut seperti rating tegangan, arus, temperatur, waktu switching dll. Pemisahan dua wilayah P dan wilayah N pada dioda disebut "PN Junction", untuk lebih jelas mengenai ini silahkan baca artikel mengenai bahan semikonduktor.

Cara kerja dioda

Cara kerja dioda dapat digambarkan seperti sebuah saklar/switch, ketika dioda diberi tegangan positip pada anoda dan tegangan negatip pada katoda (forward bias), maka dioda bekerja seperti saklar tertutup (ON), arus akan mengalir melewati dioda. Namun jika tegangan negatip diberikan pada anoda dan tegangan positip diberikan pada katoda (reverse bias), maka ini seperti saklar terbuka(OFF) dan arus tidak bisa melewati dioda. Kondisi seperti itu adalah kondisi kerja ideal sebuah dioda secara teori, namun kenyataan secara praktek berbeda. Hal tersebut dapat digambarkan seperti grafik dibawah ini:

Karakteristik Dioda
Karakteristik Dioda


Dioda akan bekerja seperti saklar ketika diberikan tegangan DC seperti yang dijelaskan diatas, pemberian tegangan DC pada kaki-kaki dioda ini disebut Bias. Ketika dioda dipasang forward bias dioda memiliki tegangan drop sebesar 0,7V untuk dioda silikon dan 0,3V untuk dioda germanium. Sehingga arus yang mengalir pada dioda akan terpotong sebesar drop tegangan dioda. Dan pada kondisi reverse bias dioda memiliki batas tegangan breakdown dimana jika tegangan yang diberikan pada dioda melebihi batas maksimum tegangan breakdown, akan terjadi kebocoran arus bahkan bisa merusak dioda tersebut. Contoh tegangan breakdown dioda 4001= 50V, 4002=100V, 4003=200V, 4004=400V, 4005=600V, 4006=800V dan 4007=1000V. Untuk mengetahui batas tegangan breakdown dioda dapat dilihat dari datasheet setiap jenis dioda yang gampang dicari dengan browsing digoogle.